Tren Harga Minyak Mentah: Pengaruh Pasokan Rusia dan Permintaan Bahan Bakar Jet

Pagi ini Selasa (19/03/24), harga minyak mentah dunia menunjukkan sedikit penurunan setelah mengalami kenaikan pada sesi perdagangan sebelumnya. Penurunan ini sebagian dipicu oleh proyeksi peningkatan pasokan dari Rusia serta potensi permintaan bahan bakar jet yang lebih rendah dari prediksi sebelumnya.

Menurut laporan dari Reuters, harga kontrak berjangka minyak mentah Brent untuk pengiriman bulan Mei mengalami penurunan sebesar 16 sen menjadi US$86,73 per barel pada pukul 03.00 GMT. Sementara itu, kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 13 sen menjadi US$82,03. Kontrak WTI bulan April, yang akan berakhir besok, juga mengalami penurunan sebesar 16 sen menjadi US$82,56.

Kenaikan harga minyak mentah pada sesi sebelumnya mencapai level tertinggi dalam empat bulan terakhir. Kenaikan tersebut didukung oleh penurunan ekspor minyak mentah dari Arab Saudi dan Irak, serta tanda-tanda positif dari permintaan dan pertumbuhan ekonomi di China dan Amerika Serikat.

Namun, kekhawatiran terkait pasokan dari Rusia masih mempengaruhi pasar. Serangan Ukraina terhadap infrastruktur minyak Rusia telah memicu kekhawatiran akan penurunan produksi minyak mentah Rusia hingga 300 ribu barel per hari. Meskipun demikian, analis dari JP Morgan memperkirakan bahwa produksi yang lebih rendah tersebut dapat mengarah pada peningkatan ekspor, membantu Rusia untuk menjaga keseimbangan produksi dan ekspor.

Rusia sendiri berencana untuk meningkatkan ekspor melalui pelabuhan baratnya pada bulan Maret, dengan peningkatan sebesar hampir 200 ribu barel per hari dibandingkan rencana sebelumnya. Namun, penguatan dolar AS dalam lima sesi terakhir telah membatasi kenaikan harga minyak mentah, membuat pembelian minyak menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Di sisi permintaan, para analis mengungkapkan kehati-hatian terhadap pertumbuhan permintaan bahan bakar jet menjelang musim perjalanan musim panas. Harga bahan bakar jet global diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 5,4 persen dari perkiraan sebelumnya, mencapai US$111 per barel. Namun, perlambatan ekonomi global diprediksi akan mengurangi konsumsi perjalanan udara dan menekan harga bahan bakar jet, sehingga membatasi kenaikan harga minyak.

Penurunan harga minyak mentah dunia hari ini menunjukkan kompleksitas pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pasokan, permintaan, dan kondisi ekonomi global. Para pelaku pasar diharapkan untuk terus memantau perkembangan tersebut dalam mengambil keputusan investasi di sektor energi.

Demikian informasi seputar kenaikan harga minyak mentah. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Texas-Directory.Org.