Harga minyak mentah global kembali mengalami kenaikan pada pembukaan perdagangan Jumat (28/6) menyusul ketegangan geopolitik yang terus meningkat di Timur Tengah dan kondisi cuaca yang semakin memburuk. Situasi ini menyebabkan gangguan pasokan yang cukup signifikan, meskipun ada penurunan permintaan dari Amerika Serikat (AS) yang sebelumnya menekan harga minyak.
Mengacu pada laporan Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent meningkat sebesar 15 sen atau 0,2 persen menjadi US$86,54 per barel. Sedangkan, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik sebesar 24 sen atau 0,3 persen menjadi US$81,98 per barel.
Kenaikan harga minyak ini sebagian besar didorong oleh ketegangan yang terus memanas di Timur Tengah. Konflik lintas batas antara Israel dan Hizbullah di Lebanon semakin memanas, memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas di kawasan tersebut. Iran, sebagai salah satu eksportir minyak utama di Timur Tengah, berpotensi terlibat dalam konflik ini, yang dapat memperburuk situasi pasokan minyak global.
Solidaritas Turki terhadap Lebanon juga menambah dimensi baru dalam dinamika geopolitik kawasan ini. Pemerintah Turki telah menyerukan dukungan dari negara-negara regional, menambah kekhawatiran akan potensi gangguan pasokan minyak yang lebih luas jika ketegangan ini tidak segera mereda.
Selain ketegangan politik, faktor cuaca juga berperan dalam kenaikan harga minyak. Di Ekuador, produksi minyak mengalami penurunan signifikan sebesar 100 ribu barel per hari selama seminggu terakhir akibat hujan lebat. Kondisi ini diperkirakan dapat memburuk dalam beberapa minggu mendatang jika cuaca ekstrem terus berlanjut.
Di sisi lain, Pantai Teluk AS, yang merupakan pusat utama infrastruktur energi dan ekspor negara tersebut, juga menghadapi ancaman dari potensi topan yang diprediksi menuju wilayah tersebut oleh Pusat Badai Nasional AS. Jika cuaca buruk ini benar-benar terjadi, dapat dipastikan akan ada gangguan lebih lanjut terhadap pasokan minyak dari wilayah ini.
Gabungan faktor-faktor ini membuat harga minyak mentah berada dalam ketidakpastian yang tinggi. Para analis memperkirakan bahwa selama ketegangan geopolitik dan gangguan cuaca ini terus berlanjut, harga minyak kemungkinan akan tetap dalam tren naik. Investor dan pelaku pasar harus terus memantau situasi ini dengan cermat untuk mengantisipasi potensi dampak lanjutan terhadap harga minyak dan stabilitas pasar energi global.
Dengan perkembangan ini, harga minyak yang sudah naik menjadi perhatian utama bagi perekonomian global, mengingat minyak masih menjadi komoditas vital dalam berbagai sektor industri.
Demikian informasi seputar harga minyak mentah. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Texas-Directory.Org.