Proyek Bendungan Cipanas: Tonggak Penting Dukung Ketahanan Pangan di Jawa Barat

Proyek Bendungan Cipanas telah mencapai penyelesaian konstruksi setelah tujuh tahun pembangunan yang berfokus pada penguatan infrastruktur air di kawasan segitiga Cirebon-Patimban-Kertajati (Rebana). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menegaskan pentingnya pengelolaan sumber daya air dan irigasi untuk mendukung ketahanan pangan di Indonesia. Dibangun dengan biaya mencapai Rp2,03 triliun dari APBN, bendungan ini diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan bagi pertanian dan masyarakat sekitarnya.

Dibangun oleh PT Wijaya Karya-PT Jaya Konstruksi (KSO) dan PT Brantas Abipraya (Persero), Proyek Bendungan Cipanas ini memiliki kapasitas tampungan air mencapai 250,81 juta m3, menjadikannya salah satu infrastruktur air terbesar di wilayah tersebut. Terletak di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Bendungan Cipanas diharapkan dapat mengairi ribuan hektar lahan pertanian di Daerah Irigasi (DI) Cipanas, Cikawung, dan Cibunut.

Selain mendukung irigasi, bendungan ini juga berpotensi sebagai sumber daya air baku untuk industri dan pemukiman, termasuk untuk memenuhi kebutuhan air Bandara Kertajati. Dengan kapasitas yang dimiliki, diharapkan petani dapat meningkatkan intensitas tanam dan produktivitas pertanian mereka. Selain itu, bendungan ini juga memiliki potensi sebagai sumber pembangkit listrik sebesar 3 MW, menunjukkan manfaat multifungsi dari infrastruktur ini bagi masyarakat sekitar.

Dengan harapan bahwa kualitas pekerjaan yang baik akan memastikan pemanfaatan optimal dari bendungan ini, pemerintah menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan infrastruktur yang mendukung pertanian dan industri di Indonesia. Diharapkan, dengan penyelesaian Proyek Bendungan Cipanas ini, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya dapat terus meningkat.

Demikian informasi seputar Proyek Bendungan Cipanas. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Texas-directory.org.