Perdagangan Bursa Karbon makin jadi sorotan dan berpotensi jadi magnet investasi bagi investor? PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menegaskan komitmennya dalam mendukung program Net Zero Emission (NZE) di Indonesia. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah melalui pembelian sebanyak 3.000 unit karbon dalam perdagangan Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon perdana. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar, dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III 2023 pada Senin (30/10/2023).
Alexandra menekankan bahwa Bank Mandiri bertekad untuk mencapai Net Zero Operation pada tahun 2030 dan Net Zero Emission dalam hal pembiayaan pada tahun 2060. Upaya dukungan perdagangan Bursa Karbon ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan keberlanjutan (sustainability) dalam semua aspek operasional perusahaan.
Bank Mandiri juga telah menyalurkan pembiayaan ESG hingga akhir September 2023, dengan total portofolio sustainability mencapai Rp253 triliun atau setara dengan 24,9% dari total pinjaman di bank tersebut. Sebagian besar dari portofolio ini dialokasikan untuk sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta kegiatan sosial, dengan jumlah mencapai Rp131 triliun. Diikuti oleh sektor pertanian berkelanjutan yang menerima pembiayaan sebesar Rp97,9 triliun.
Bank Mandiri juga menunjukkan komitmen dalam mendukung operasi hijau dan perdagangan Bursa Karbon melalui penggunaan 160 unit kendaraan listrik (EV), pemasangan stasiun pengisian daya, pemasangan panel surya di kantor cabang, dan penggunaan standar gedung dengan sertifikat bangunan hijau (green building).
Pembentukan Bursa Karbon ini merupakan langkah penting yang didorong oleh penerbitan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 14 Tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon, yang sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
Dalam konferensi pers terpisah, Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon, menyoroti dominasi pembeli unit karbon dari sektor perbankan pada perdagangan perdana IDXCarbon. Hal ini dipicu oleh semangat untuk mendapatkan predikat sebagai bank hijau, yang membutuhkan pemenuhan sejumlah kriteria, termasuk penilaian dari sustainalytics.
Demikian informasi seputar Bank Mandiri yang mendukung perdagangan Bursa Karbon di Indonesia. Untuk berita news dan terkini lainnya hanya di Texas-directory.org.