PLTA Kayan Siap Dibangun, Masyarakat yang Terkena Dampak Relokasi PLTA Akan Diperhatikan PT KHE

Dua Desa Dipastikan Tenggelam Akibat Pembendungan Sungai Kayan. PT KHE Siapkan Tempat Relokasi Sesuai dengan Permintaan Masyarakat.

Sebuah pembangkit listrik tenaga air (PLTA) akan dibangun di Sungai Kayan, Kalimantan Utara pada akhir tahun ini. PLTA Kayan nantinya akan menghasilkan 9.000 megawatt sekaligus menjadi PLTA terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara.

PT Kayan Hydro Energy (KHE) selaku pihak yang membangun PLTA Kayan menyatakan, proyek PLTA Sungai Kayan yang terletak di Kecamatan Peso, Kalimantan Utara, khususnya di bendungan satu akan berdampak terhadap dua desa yang dipastikan tenggelam akibat pembendungan Sungai Kayan. Sesuai kesepakatan, dua desa tersebut akan direlokasi.

Dua Desa Direlokasi Akibat Pembangunan PLTA Kayan

Gambar PLTA, Kawasan Sekitar Sungai Kayan (kaltim.tribunnews.com)

Seperti yang dilansir dari jawapos.com, dua desa yang direlokasi tersebut yakni Desa Long Lejuh dan Long Peleban, Kecamatan Peso.

Manager Operasional KHE Roni mengatakan, tujuan relokasi juga akan disesuaikan dengan permintaan dari masyarakat dua desa tersebut.

“Jadi, di bendungan satu itu ada dua desa yang akan kami relokasi. Tempat relokasi yang baru juga kami sesuaikan dengan permintaan dari masyarakat dua desa tersebut,” ungkap Roni, Kamis (15/8).

Salah satu penyesuaian yang dilakukan misalnya dari segi akses. Roni mengatakan, masyarakat yang direlokasi ingin menggunakan infrastruktur jalan provinsi yang menghubungkan antara Peso dan Malinau. Namun di sisi lain, beberapa masyarakat juga tidak mau jauh dari desa yang lama.

KHE memang telah mempertimbangkan hal tersebut. Lokasi baru nantinya memiliki infrastruktur jalan yang baik. Sehingga masyarakat tidak kesulitan dalam hal transportasi.

“Nantinya di lokasi yang baru itu juga akan dilewati akses rencana pembangunan Kayan II. Jadi, dua desa itu tidak akan ketinggalan infrastruktur. Khususnya infrastruktur jalan, sehingga nantinya masyarakat bisa melalui akses darat,” ungkap Roni lagi.

Selain adanya infrastruktur, diakhir pernyataannya Manager Operasional KHE menjamin, relokasi akan tetap mempertahankan kearifan lokal dari dua desa tersebut.

Jika proyek PLTA Kayan ini segera direalisasikan, maka Provinsi Kalimantan Utara akan tercatat dalam sejarah sebagai lokasi PLTA terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.

Menjadi PLTA terbesar di Asia Tenggara, PLTA Kayan berhasil mengalahkan Dam Pembangkit Son La berkapasitas 2.400 megawatt yang berlokasi di Sungai Da, 340 Km sebelah barat Hanoi, Vietnam.

PLTA Kayan yang berkapasitas 9.000 megawatt ini juga akan menjatuhkan rekor PLTA terbesar di Indonesia yakni PLTA Cirata.