PLTA Kayan Melalui Kayan Hydro Energy Jalin Kerja Sama Bisnis dengan PLN

PLTA Kayan dan PLN jalin kerja sama bisnis untuk memenuhi kebutuhan listirk.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik di ibu kota baru Indonesia, Pemerintah membangun PLTA Kayan yang berada di Kalimantan Utara. PLTA ini akan membantu pasokan listrik di Kalimantan Timur. Meski PLTA Kayan berencana mengaliri listrik ke beberapa wilayah, Kayan Hydro Energy tetap melibatkan PLN.

PT PLN terlibat dalam investasi PLTA Kayan

Dilansir dari bisnis.com, Keterlibatan antara PT PLN (persero) dalam investasi PLTA Sungai Kayan sudah dibicarakan di tingkat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PLN juga disebut telah bertemu dengan investor utama PLTA, yaitu PT Kayan Hydro Energi.

Ke depannya, PT PLN Persero dan Kayan Hydro Energy akan mengambil skema bisnis to bisnis. Skema ini memungkinkan bagi PLN untuk membeli  listrik dari PLTA.

Listrik yang dihasilkan dari PLTA separuh dapat dijual murah kepada PT PLN untuk kepentingan publik/rumah tangga. Sedangkan separuh daya listrik yang dihasilkan PLTA akan disalurkan ke kawasan industri Tanah Kuning. Bisa juga disalurkan ke perusahaan lain yang membutuhkan daya listrik besar.

Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengungkapkan, alokasi listrik yang akan dialirkan ke kawasan industri diharapkan mampu meningkatkan dampak ekonomi. Penyerapan dan terbukanya peluang lapangan kerja yang besar diharapkan juga meningkat. Selain itu, penghasilan yang diperoleh masyarakat juga bertambah.

Keuntungan yang akan diperoleh dari PLTA Kayan tersebut secara otomatis membuka peluang investasi lain. Bahkan tidak menutup kemungkinan Pempov Kaltara akan ikut andil dalam investasi kelistrikan tersebut. Namun sebelum itu, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) harus dibentuk. Pembentukan BUMD bisa jadi langkah awal yang bisa dilakukan.

Kemungkinan keterlibatan Pemprov Kaltara dalam investasi dikatakan oleh Gubernur Kaltara Irianto Lambrie.

Kayan mulai dibangun sejak penandatanganan kerja sama dilakukan Agustus 2019 lalu (era PLTA.id)

“Kalau bicara bisnis kita ikut investasi. Minimal kita diberi saham goodwill. Tetapi itu tetap bayar, artinya kalau perusahaan untung, kita ambil dibayarkan untuk investasi. Atau nanti sebagian diserahkan boleh, sebagian kita ambil sebagai PAD. Tetapi itu tergantung perjanjian skemamya,” ungkap Irianto yang dikutip dari bisnis.com, Selasa (27/8/2019).

PLTA Sungai Kayan sendiri dibangun di Provinsi Kalimantan Utara. PLTA ini akan menafaatkan aliran air di Sungai Kayan, sehingga dinamakan PLTA Sungai Kayan.

Sungai Kayan sendiri jadi salah satu sungai terbesar di Indonesia. Sungai ini berhulu di Gunung Ukeng dan bermuara di Laut Sulawesi. Panjangnya mencapai 576 Km. Daerah aliran sungai Kayan memiliki luas 36.993,71 kilometer persegi. Aliran sungai Kayen melintasi dua kabupaten di Kalimantan Utara, yakni Malinau dan Bulungan.

Adanya PLTA Kayan di Kalimantan Utara menjadikan Provinsi Kaltara sebagai provinsi yang memiliki PLTA terbesar di Indonesia. PLTA ini berkapasitas 9.000 MW, dengan lima bendungan. Dalam waktu dekat, PLTA Kayan akan mulai dibangun.