Pimpinan PT GEB : Pasokan Listrik Bali Aman Pasca Lebaran

Pasca lebaran idul fitri 2018, Pimpinan PT GEB Haji Abdul Djalil menyebutkan bahwa pasokan listrik untuk kawasan Bali pasca libur idul fitri dan lebaran terpantau aman, hal ini dikarenakan cadangan listrik Bali masih tersisa 46 persen masih tinggi diatas rata-rata cadangan listrik Nasional sebesar 30 persen.

Dalam kurun ramadhan dan lebaran masyarakat Bali tidak mengalami pemadaman listrik, menurut data dari PT PLN Bali, setiap harinya Bali mampu mencapai beban puncak kelistrikan 863 Megawatt.

Cadangan kelistrikan Bali yang bisa dibilang besar memang tidak terlepas dari sumber pasokan listrik di Bali yang mumpuni. Pimpinan PT GEB dan General Manager PT PLN Distribusi Bali Nyoman Astawa menjelaskan, pasokan listrik Bali diperoleh dari PLTU Celukan Bawang sebesar 380 megawatt, Pusat Listrik Tenaga Diesel & Gas (PLTDG) Pesanggaran sebesar 340 megawatt, Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTD) Gilimanuk sebesar 130 megawatt, PLTD Pemaron (80 MW) dan dari empat kabel interkoneksi Jawa Bali sebesar 320 megawatt.

Jika semuanya ditotal maka kelistrikan di Bali mencapai 1.280 megawatt dan dengan beban puncak sebesar 863 megawatt maka tersedia cadangan sebesar 417 megawatt, angka ini bisa dibilang sudah sangat mencukupi untuk kelistrikan di Bali.

Cadangan listrik di Bali juga diprediksi mampu mencover semua kebutuhan listrik mulai dari pariwisata, maupun kegiatan keagamaan pasca lebaran.

Sebelumnya memang Bali bisa dibilang terancam mengalami krisis listrik, hal ini kemudian segera di atasi oleh pemerintah bali dan PT PLN untuk membangun PLTU Celukan Bawang yang sampai saat ini terbukti mampu menjadi salah satu pasokan listrik di Bali.

Pimpinan PT General Energy Bali (PT GEB) Haji Abdul Djalil menyebutkan inilah sumbangsi dari PLTU Celukan Bawang yang dulunya sempat mendapatkan penolakan dari berbagai pihak atas pembangunannya.

Namun tidak mau kecolongan PT PLN dan Kementerian ESDM juga terus melakukan pemantuan pasokan listrik di Bali dan seluruh wilayah di Indonesia. Hal ini guna menjamin ketersediaan pasokan listrik di seluruh wilayah Indonesia aman.