Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono memastikan pasokan beras nasional dalam kondisi aman hingga melewati Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Wahyu memproyeksikan pasokan beras nasional akan mencapai 2 juta ton pada akhir Desember 2024, menjadikannya jumlah terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
“Pak Presiden Prabowo Subianto sudah menyampaikan bahwa stok nasional sebesar 2 juta ton ini sangat aman. Ini pencapaian terbesar kita setelah sekian tahun,” ujar Wahyu dalam penyaluran bantuan pangan di Kelurahan Pringgokusuman, Kota Yogyakarta, Rabu (4/12).
Meski demikian, pasokan beras akan tergerus memasuki 2025. Sebanyak 160 ribu ton beras per bulan akan dialokasikan untuk program bantuan pangan kepada 16 juta keluarga penerima manfaat selama Januari hingga Februari 2025, dengan total kebutuhan mencapai 320 ribu ton.
Selain itu, Bulog juga akan mendistribusikan 300 ribu ton beras untuk program Stabilisasi Harga dan Pasokan Pangan (SPHP) pada periode yang sama. Dengan alokasi ini, pasokan beras nasional diperkirakan menyusut menjadi 1,4 juta ton pada akhir Februari 2025.
Wahyu optimis ketersediaan pasokan beras nasional kembali aman saat memasuki musim panen Maret 2025. Perum Bulog menargetkan penyerapan sebanyak 600 ribu ton beras dari petani dan mitra pengadaan untuk menambah stok nasional.
“Yang terpenting adalah menjaga komunikasi dengan petani dan mitra pengadaan agar mereka memahami pentingnya penguatan stok nasional. Stok yang kuat adalah kunci keamanan pangan suatu negara,” tegas Wahyu.
Dengan strategi ini, Bulog memastikan kebutuhan beras masyarakat tetap terpenuhi meski menghadapi tantangan besar di awal tahun mendatang.
Demikian informasi seputar pasokan beras nasional. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Texas-Directory.Org.