Persoalan lapangan pekerjaan yang diduga tak melebar seiring dengan banyaknya pemberitaan investasi masuk ke Indonesia membuat masyarakat keheranan. Indonesia memang sedang berkembang dan terus membuktikan dirinya sebagai negara dengan potensi investasi yang sangat besar. Namun, meski tingginya nilai investasi yang masuk ke Indonesia, hal ini tidak serta merta membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja lokal.
Menurut Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi saat ini, salah satunya adalah banyaknya pemodal yang menginvestasikan dana mereka untuk membiayai teknologi. Hal ini menyebabkan tingkat penggunaan sumber daya manusia semakin rendah.
COVID-19 memang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi dinamika investasi dan lapangan pekerjaan di Indonesia. Banyak perusahaan harus beradaptasi dan melakukan terobosan baru untuk bisa survive dan tetap berjalan, dengan cara menggabungkan padat karya dan padat modal atau high teknologi.
Namun, meski tingginya pertumbuhan investasi, hal ini tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan penyedia lowongan pekerjaan. Bahkan, lowongan pekerjaan hanya bertumbuh kurang dari 10 persen dari tahun ke tahun.
Menurut Bahlil, minimnya lapangan kerja yang tersedia di masyarakat bukanlah karena kurangnya investasi, melainkan karena nilai ekonomis dari investasi tersebut. Bahlil juga menyebut bahwa memotong dan mengarahkan investasi untuk membuka lapangan pekerjaan bukanlah hal yang mudah.
Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Sitorus mengatakan, sepanjang tahun 2022, Indonesia memiliki 1.260.955 proyek investasi yang masuk, namun penyerapan tenaga kerja Indonesia hanya sekitar 1.305.000 orang. Ini menunjukkan bahwa setiap proyek hanya menyerap sedikit tenaga kerja.
Meski menjadi tantangan, hal ini bukanlah suatu hal yang tidak mungkin untuk dicapai. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk membuat solusi yang tepat dan membuka peluang lowongan pekerjaan bagi tenaga kerja lokal. Kita harus memperkuat sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, dan memastikan bahwa setiap investasi yang masuk ke Indonesia juga memberikan manfaat bagi pembangunan dan peningkatan lapangan pekerjaan di Indonesia.