Bisnis Paylater: Persaingan Semakin Ketat, Bank Besar Bergabung!

Persaingan di sektor bisnis buy now pay later (BNPL) atau bisnis paylater semakin ketat dengan semakin banyaknya bank besar yang terjun ke dalamnya. Salah satu pemain terbaru adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI), yang berencana meluncurkan layanan paylater terintegrasi melalui superapp miliknya, Wondr.

Langkah ini juga diiringi dengan kemitraan strategis bersama e-commerce Shopee, menambah daftar panjang bank yang memasuki bisnis paylater. Sebelumnya, sudah ada Bank Central Asia (BCA) dan Bank Mandiri yang lebih dulu menawarkan layanan serupa.

Selain itu, beberapa perusahaan teknologi seperti GoPayLater, ShopeePayLater, dan Kredivo sudah lebih dulu hadir di pasar ini. Trioksa Siahaan, Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), melihat fenomena ini sebagai sinyal bahwa potensi paylater untuk menggantikan kartu kredit semakin besar.

“Persaingan bisnis paylater akan semakin ketat, dan potensi menggantikan kartu kredit semakin besar,” ujarnya.

Semakin banyaknya pemain baru membuat perusahaan perlu menyiapkan strategi khusus agar dapat diterima masyarakat. Menurut Trioksa, salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan menawarkan promo menarik untuk meraih konsumen baru.

Namun, di sisi lain, perlindungan konsumen juga menjadi isu penting mengingat belum ada aturan khusus yang mengatur bisnis paylater secara komprehensif. Trioksa menekankan perlunya pengawasan untuk menjaga konsumen tetap terlindungi.

“Sepanjang konsumen terlindungi, bisnis paylater akan semakin berkembang,” tambahnya.

Nailul Huda, ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios), juga melihat tren positif di bisnis paylater. Ia memperkirakan bahwa pembiayaan berbasis digital, termasuk paylater, akan semakin diminati, terutama oleh generasi milenial dan Z yang konsumsi leisure-nya terus meningkat.

“Pertumbuhan akun BNPL bisa mencapai dua digit, sementara kartu kredit stagnan di angka 0,5%,” ungkap Huda.

Dengan masuknya bank besar ke bisnis paylater, Huda percaya bahwa layanan ini akan terus berkembang, terutama yang terhubung dengan layanan digital seperti e-commerce dan agen perjalanan online (OTA). Ia menilai bahwa keamanan data dan sistem penilaian kredit yang lebih baik akan menjadi keunggulan bagi pemain baru di pasar yang semakin kompetitif ini. Demikian informasi seputar perkembangan bisnis paylater. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Texas-Directory.Org.