Para analis pasar modal memberikan prediksi IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) pada perdagangan Senin (10/6). CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya menyatakan bahwa IHSG berpotensi melemah, dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar rupiah dan capital outflow yang tercatat sepanjang tahun ini.
“Peluang tekanan masih cukup besar, dan para investor perlu waspada,” ujar William.
Rentang prediksi IHSG diperkirakan akan berada di antara level support 6.789 dan resistance 7.034. William juga memberikan rekomendasi saham pilihan, antara lain ITMG, BMRI, LSIP, GGRM, AKRA, dan BSDE.
Praktisi Pasar Modal sekaligus Founder WH-Project, William Hartanto, juga sependapat bahwa IHSG kemungkinan akan melemah, dengan kisaran antara 6.800 hingga 7.000.
“IHSG masih memiliki gap pada level 6.886 dan berpotensi mengalami pelemahan terbatas hingga penutupan gap tersebut,” jelas William Hartanto.
Pada penutupan sebelumnya, prediksi IHSG berakhir di level 6.897, mengalami penurunan sebesar 76,94 poin atau 1,10 persen dari perdagangan sebelumnya. Investor aktif dalam transaksi sebesar Rp8,30 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 12,74 miliar saham.
Data dari RTI Infokom menunjukkan bahwa 232 saham mengalami kenaikan, 309 saham mengalami penurunan, dan 240 saham stagnan. Sebanyak tujuh dari sebelas indeks sektoral mengalami penurunan, dengan sektor keuangan menjadi yang terdepan dengan penurunan sebesar 1,35 persen.
Meskipun terdapat potensi pelemahan, analis memperkirakan bahwa peluang untuk pelemahan akan terbatas. Para investor diminta untuk tetap waspada terhadap fluktuasi pasar dan melakukan keputusan investasi dengan hati-hati. Demikian informasi seputar perkembangan prediksi IHSG. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Texas-Directory.Org.