Kemendag Potong APBN 2025 untuk Capai Target Ekspor?

Kementerian Perdagangan (Kemendag) Indonesia tetap berkomitmen melaksanakan program-program prioritasnya meskipun menghadapi pemotongan anggaran di beberapa pos belanja dalam APBN 2025. Menteri Perdagangan, Budi Santoso menegaskan bahwa meskipun anggaran mengalami pemangkasan, pihaknya akan tetap fokus pada optimalisasi penggunaan dana agar target-target pemerintah tetap tercapai.

Budi menjelaskan bahwa Kemendag telah mengidentifikasi tiga program utama yang harus tetap berjalan meskipun adanya pembatasan anggaran. Program-program tersebut meliputi pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, serta program Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) BISA Ekspor.

Ketiga program itu dianggap sangat strategis dalam memperkuat ekonomi nasional, terutama dalam memacu sektor perdagangan dan ekspor. Budi Santoso menegaskan bahwa meskipun ada pemotongan anggaran, target ekspor Indonesia sebesar Rp7,1 triliun pada APBN 2025 tetap tidak berubah.

“Kami akan mengoptimalkan anggaran yang tersedia dan bekerja lebih keras untuk mencapai target tersebut,” ujarnya. Ia memastikan bahwa efisiensi anggaran tidak akan menghambat pelaksanaan kebijakan perdagangan, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

Selain itu, ia menambahkan bahwa meskipun terjadi pemangkasan di berbagai pos belanja seperti alat tulis kantor, perjalanan dinas, dan sewa gedung, efisiensi tersebut tidak akan memengaruhi kinerja Kemendag.

“Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan telah berjalan sejak lama, dan tidak ada perubahan signifikan dalam operasional kami,” kata Budi, merujuk pada kebijakan efisiensi yang telah ditetapkan dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025.

Kementerian Keuangan juga telah mengeluarkan surat edaran yang meminta kementerian dan lembaga untuk menghemat anggaran di 16 pos belanja yang berbeda. Pemangkasan tersebut mencakup pengurangan signifikan di berbagai sektor, termasuk pengadaan peralatan, kajian, dan kegiatan seremonial.

Namun, Kemendag tetap memastikan bahwa program-program strategis tetap menjadi prioritas, dengan penyesuaian anggaran agar tidak mengganggu jalannya program tersebut.

“Intinya adalah efisiensi tanpa mengorbankan efektivitas. Kami tetap berkomitmen untuk menjalankan program-program yang telah dirancang sebelumnya,” ungkap Budi Santoso, menegaskan bahwa APBN 2025 harus mampu mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tanpa menurunkan kualitas pelaksanaan program.

Demikian informasi seputar efisiensi APBN 2025. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Texas-Directory.Org.