Pemerintah Indonesia memproyeksikan defisit APBN 2025 (anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025) mencapai Rp616,2 triliun. Hal ini disebabkan oleh perbedaan signifikan antara belanja negara yang direncanakan sebesar Rp3.621,3 triliun, sementara penerimaan negara hanya diperkirakan mencapai Rp3.005,1 triliun.
Defisit APBN 2025 mencerminkan tantangan besar bagi pemerintah dalam menyeimbangkan anggaran untuk tahun mendatang.
Ketua Komite IV DPD RI, Ahmad Nawardi dalam rapat kerja dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Selasa (18/2), menyatakan bahwa pemerintah perlu memperhitungkan ulang sumber pendapatan negara seiring dengan penggabungan 65 BUMN di bawah BP Danantara.
Perubahan skema itu menyebabkan dividen dari BUMN yang sebelumnya masuk dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kini tidak lagi tercatat sebagai pendapatan negara.
“Pendapatan APBN ini harus diperhitungkan kembali setelah 65 BUMN digabung di bawah BP Danantara,” ujar Nawardi soal defisit APBN 2025.
Hal ini mengindikasikan kebutuhan pemerintah untuk menemukan sumber pendapatan alternatif guna menutupi selisih anggaran yang cukup besar.
Untuk menutupi kekurangan tersebut, pemerintah menargetkan kenaikan penerimaan negara sebesar 5,72 persen dibandingkan dengan realisasi 2024 yang mencapai Rp2.842,5 triliun.
Dalam proyeksi APBN 2025, sumber utama penerimaan negara akan berasal dari sektor pajak, yang dipatok sebesar Rp2.490,9 triliun, dengan target pertumbuhan 11,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, PNBP diperkirakan mencapai Rp513,6 triliun.
Setoran dividen dari 65 BUMN ke negara pada 2025 juga diharapkan mencapai Rp90 triliun, meningkat dari Rp85,5 triliun pada 2024. Meskipun demikian, dividen dari BUMN yang kini dikelola oleh Danantara tidak akan tercatat dalam PNBP, yang membuat Kementerian Keuangan perlu merevisi skema penerimaan negara guna mencari solusi bagi hilangnya pendapatan tersebut.
Demikian informasi seputar defisit APBN 2025. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Texas-Directory.Org.