Tiga Amanah Presiden Bagi Dirut Baru Pertamina Nicke Widyawati

Penggantian jajaran utama PT Pertamina (Persero) yang beberapa waktu lalu menunjuk Nicke Widyawati untuk menjabat direktur utama PT Pertamina (Persero) akan konsentrasi untuk melakukan tiga hal yang diamanatkan Presiden Joko Widodo terhadap perusahaan migas nasional itu. Ketiga amanat itu ialah mengurangi impor migas, membangun kilang, dan implementasi perluasan program B20.

Nicke ditetapkan sebagai dirut definitif melalui Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) SK 232/MBU/08/2018 perihal Pengalihan Tugas, Pemberhentian, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT Pertamina.

Pelantikan Nicke Widyawati berlangsung berlangsung tertutup bagi awak media dan selang satu jam baru awak media boleh untuk meliputnya. Penyerahan surat keputusan pengangkatan disaksikan oleh Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng, dan sejumlah direksi dan komisaris lainnya.

Wanita kelahiran Tasikmalaya 25 Desember 1967 itu sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina, mengisi sementara kekosongan jabatan yang ditinggalkan Elia Massa Manik.

Surat pengangkatan Nicke diperkenalkan oleh Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (29/8).

“Pagi ini {sudah} diserahkan Keputusan RUPS Menteri BUMN selaku dari RUPS PT Pertamina (Persero) mengenai pengangkatan pengalihan jabatan dari PT Pertamina. Dia pertama, Nicke Widyawati diangkat dan ditentukan sebagai Direktur Utama Pertamina,” kata Fajar dalam pertemuan pers di Jakarta, Rabu 29 Agustus 2018 lalu.

Fajar menyatakan sejumlah nama sebelumnya telah diajukan ke Presiden Joko Widodo sebagai calon dirut Pertamina, tapi tak menerangkan siapa saja nama-nama calon yang diajukan. Ia mengatakan calon-calon yang sudah disebutkan itu ada yang berasal dari dalam dan luar Pertamina.

Ia menegaskan pengangkatan Nicke menurut persetujuan penetapan Presiden. “Ini dipilih Presiden, baru kemudian Bu Menteri (BUMN) membuat dalam format SK Menteri BUMN,” ungkap Fajar.

Lebih lanjut Fajar menyatakan, RUPS juga mempertimbangkan susunan direksi baru Pertamina. Dharmawan H Samsu diangkat sebagai direktur hulu Pertamina, menggantikan Syamsu Alam. RUPS juga mengangkat Koeshartanto Koeswiranto sebagai direktur sumber daya manusia (SDM) menggantikan Nicke yang ditentukan sebagai dirut Pertamina.